Minggu, 08 Mei 2011

LIFE IS ADVENTURE

Mungkin emang bener kalo ada yang bilang bahwa "hidup adalah petualangan". Petualangan demi petualangan telah kulalui, mengenal banyak orang dan karakter, banyak pengalaman, banyak pelajaran hidup, dan lain-lain. Bagiku petualangan hidup adalah pengalaman yang amat berharga, banyak ilmu yang aku dapatkan, baik itu dari alam, kondisi sosial, kehidupan seseorang, cara hidup, cara berjuang, bertahan hidup dan sebagainya. Aku pun belajar banyak hal dari teman-temanku, sahabat-sahabatku dan orang di sekitarku. Aku kagum pada salah seorang sobatku yang bertubuh tinggi jangkung sedikit kurus yang sangat taat dalam menjalankan agama tapi juga masi bisa sosialisasi ama temen-temen, padal sering kujumpai orang-orang yang taat seperti kawanku itu cenderung eksklusif dalam sosialisasi dengan masyarakat, bener-bener salut ama temenku yang satu ini. Dan salah seorang temenku yang laen pun juga kukagumi, gaya hidupnya yang apa adanya, mandiri, tak bergantung pada orang laen, punya pendirian yang tegas dan masi banyak hal yang kukagumi darinya. Aku juga belajar banyak hal darinya, dia adalah tetangga kosku dulu. Kini kuberada di daerah yang jauh dari mereka, disini tempat petualangan baruku. Sebenernya disini aku juga belajar banyak hal, yang jelas dimana pun kita berada, disitu juga kita belajar sesuatu yang baru. Hanya saja disini kumerasa bukan tempatku disini, entahlah tapi yang jelas ini petualanganku dikebon sawit di pandeglang yang singkat ini serasa begetu lama bagiku. Tiap pagi kuberangkat bekerja k lokasi proyek yang letaknya sekitar 10km dengan jalan berbatu yang kalo hujan berubah jadi jalan berbatu dan berlumpur. Kebun sawit tempatku bekerja masi berumur 5tahun, jadi pohony belom begetu tinggi masi berkisar sekitar 2-3meter saja tingginya. Dan lokasi proyek rumah karyawan yang aku kerjakan terletek diatas bukit dengan hamparan padang rumput yang luas yang bila siang tiba sangatlah terasa panas dan menyengat, tapi bila hujan turun maka hamparan rumput itu berubah jadi kubangan lumpur yang sangat lengket, hingga susah berjalan dan bermotor karna licin. Disitu juga merupakan tempat pembibitan pohon sawit, tiap hari kulihat buruh-buruh tani bekerja seharian, baek itu kondisi panas maupun hujan, mereka tetap bekerja seperti biasa. Sebenernya pekerjaanku adalah yang paling mudah dan sederhana, hanya mengawasi pekerjaan dan menyesuaikan apakah yang dkerjakan sesuai apa tidak, kemudian bikin laporan. Bagi sebagian orang mungkin berfikir, itu kan sangat gampang??ya mungkin saja tapi juga gak segampang itu. Terkadang kondisi dilapangan perlu penyesuaian, dan tidak selalu mengikuti gambar bestek. Ya gambar emang sebagai acuan, tapi dilapangan selalu ada penyesuaian, kita dituntut untuk bisa cepat dalam mengambil keputusan, dan disitulah sebenernya letak serunya. Disitu aku hanya ditemani para tukang dan kuli bangunan dan juga anjing-anjing kampung buduk yang selalu ada dsekitar kami. Lokasinya lumayan jauh dari perkampungan so kalo mu solat juga susah, untuk solat pun aku harus mengambil air dikubangan untuk berwudhu, entahlah mungkin bekas diminum anjing ato  apalah tapi hanya itulah air yang ada. Tiap orang yang bekerja dikebun biasanya membawa bekal dari rumah buat makan siang, tapi berbeda denganku??aku tak bisa bawa bekal, pagi hari hanya ada orang jual bubur ayam ato ketoprak, warung nasi belom buka, so awal-awal ku berada disana pun tak makan siang walou terasa lemas karna terik matahari yang menyengat. Tapi kemudian setelah kenal para tukang dan kuli bangunan mereka pun mengajaku makan siang bareng dengan mereka walopun dengan menu ala kadarny, terkadang hanya nasi dengan tempe dan kecap plus kerupuk, ato nasi dengan sayur duank tanpa lauk, ato nasi dengan telor, bahkan aku pernah melihat mereka makan nasi dengen micin duank, hadeewww....tapi alhamdulillah aku bersyukur karna masi ada yang bisa kumakan dan mereka mau berbagi denganku. Tapi kini ku sudah tak sanggup lagi menjalaninya. Pernah suatu ketika, kuingin berangkat jumatan. karna letaknya jauh akhirnya kuputuskan naek motor honda win purba yang uda parah banget kondisinya, kemudian kuberangkat tapi baru jalan motorku sudah mati masuk kubangan lumpur, kemudian kuputuskan kubiarkan motorny dkebun dan aku memilih untuk berjalan asal bisa jumatan, tapi dtengah jalan hujan turun dengan deras dan alhasil kuberjalan sejauh 10km tanpa hasil dan tak jadi mengikuti jumatan. Kurasa aku pun harus segera menyudahi petualanganku di kebun sawit ini, banyak faktor yang membuatku memutuskan hal ini, salah satunya, disini aku susah beribadah dengan nyaman, kemudian suasana kerja yang kurang mendukung, sering kulihat orang bersaing kedudukan, menjilat sana sini, saling menjatuhkan dan laennya. Pokokny bener-bener gak sesuai dengan hati nuraniku. Kini kuputuskan kembali ke batavia dan memulai kembali petualangan baruku. Smoga ini adalah pilihan yang terbaek.:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar