Senin, 09 Mei 2011

SAMURAI DI KEBUN SAWIT

Maap neh, dari judulnya mungkin kelihatan agak lebay dikit, hehehe....Sebenernya bukan dalam makna yang sesungguhnya, melaikan hanya sebuah bentuk analaogi doank. Ya begitulah kira-kira penggambaranku tentang orang-orang yang bekerja dikebun sawit tempatku bekerja sekarang. Ada sebuah alasan kenapa aku menyebutnya seperti itu. Paling tidak sistem dan cara pandang hampir mirip walopun hanya sedikit. Yang menarik disini, aku melihat mereka bekerja secara terkelompok-kelompok, kalo saia bole bilang neh, saia menganggap jika pada jaman samurai dulu ada yang disebut damyo ato tuan tanah ato penguasa kastil ato yang dipertuankan semacam  penguasa lokal lah. Di jaman samurai, seorang samurai biasanya mengabdi pada satu tuan kecuali ronin, ronin adalah seorang samurai bayaran yang tak punya tuan. Disini pun aku melihatnya demikian dengan para pekerja ato buruh-buruh kebun itu. Mereka mempunyai pimpinan-pimpinan yang mereka pertuankan, dan masing-masing setia pada pemimpinnya itu hanya saja kesetian itu ada yang murni dan ada pulak yang dengan maksud tertentu. Yang paling berkuasa adalah sang manajer kebun, walopun ada sang direktur akan tetapi direktur jarang sekali turun lapangan. So pimpinan tertingginya dipegang oleh sang manajer dalam hal ini sang manajer aku analogikan sebagai damyo tertinggi dibawah kaisar, karna sang kaisar adalah sang direktur. Dengan demikian sang manajer adalah sang Shogun. Dibawah sang manajer ada para asisten, ada asisten kebun, ada asisten mekanik, dan asisten2 laen yang aku sendiri juga tak begetu tau. Nah disitulah  asisten tersebut perperan sebagai para Damyo, Aku sendiri sebenarnya juga memiliki posisi sebagai asisten so bisa dbilang aku juga seorang damyo, hanya saja sebagai damyo yang tak punya pengikut ato samurai. Sang asisten kebun ini lah menurutku damyo yang paling berpengaruh, dia memiliki banyak sekali samurai, dan bertingkat-tingkat. Samurai yang paling tinggi tingkatanya adalah para mandor, mulai dari mandor satu, kemudian mandor lagi, ketua kelompok, krani, dan buruh tani. Sedangkan sang asisten mekanik sendiri memiliki anggota samurai lebih sedikit, hanya beberapa mekanik, beberapa operator alat berat, dan beberapa sopir. Akan tetapi sang Damyo asisten mekanik para samurainya lebih loyal dan setia walopun berjumlah sedikit, sedangkan sang Damyo asisten kebun, dia memang memiliki jumlah samurai yang banyak tetapi jarang sekali yang loyal padanya, kesetian para samurai pada damyo asisten kebun hanya sebatas kepentingan semata. Walopun tidak ada yang pernah berani menolak perintah dari sang damyo asisten kebun, tetapi mereka hampir sebagian tidaak loyal padanya, bahkan banyak yang membicarakannya dibelakang, dan menyebut-nyebut kejelekan damyo asisten kebun tersebut. Menurutku itu juga disebabkan karna sikap sang damyo sendiri yang menurutku kurang berwibawa sebagai seorang pemimpin. Dia bahkan sering sekali meminta rokok pada para samurainya, meminjam motor para samurainya sedang motor dia sendiri didiamkan sajah dirumahnya. Bahkan para samurainya sering mengeluh tentang sikap damyo ini. Walo banyak para samurai yang tak loyal padanya, tapi aku melihat masi ada beberapa samurai yang tetep loyal padanya. Tapi itu semua bukan tanpa alasan, meskipun damyo asisten kebun memiliki banyak samurai yang tak loyal, akan tetapi ia lebih dipercaya oleh sang shogun alias sang manajer daripada sang damyo asisten mekanik. kira2 itulah yang menyebabkan beberapa samurai masi tetep loyal pada sang damyo asisten kebun. Disisi laen sang damyo asisten kebun memang memiliki kemampuan dalam bernegosiasi sedangkan damyo asisten mekanik dia malah sering berseberangan pendapat dengan banyak orang. Bahkan kedua Damyo itu juga sering berebut dukungan dariku sang damyo tanpa samurai yang cenderung netral, tapi keduanya tau kalo aku sendiri tinggal bersama sang shogun so itu juga baek bagi mereka jika mereka bisa mendapatkan dukuangan dariku. Bahkan bukan hanya para Damyo saja tapi juga para samurainya yang notabene adalah para pengikut para damyo. Sungguh aku melihat banyak permaianan disini yang cukup menarik untuk diperhatikan, akan tetapi ini bukan duniaku, aku tak bisa masuk dalam permainan ini. Aku hanyalah seorang damyo tanpa pengikut, damyo tanpa samurai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar