Kamis, 19 Mei 2011

Sebuah Cerita

Diawali disebuah pinggiran kota yang terkenal dengan makanan khasnya rujak cingur, seorang putri sulung dari  enam bersodara putri seorang veteran pejuang kemerdekaan yang kemudian menjadi seorang penjual bakso menikah dengan seorang sopir. Berlangsunglah sebuah pernikahan sederhana disebuah rumah dilembah gunung bajul (buaya) yang terkenal akan produksi gentengnya. Kemudian dari pasangan tersebut lahirlah 5 orang anak, 3 perempuan yang cantik-cantik dan 2 orang laki-laki yang ganteng-ganteng. Pasangan ini kemudian tinggal disebuah kampung dipinggiran kota, sebenarnya daerah itu adalah daerah yang rame sejak jaman kolonial belanda dan jaman kemerdekaan, masi banyak dijumpai bangunan2 belanda di daerah itu terutama diperkampungan orang-orang keturunan arab, hanya saja kedua pasangan itu memilih tempat yang masi agak sepi, yaitu di desa simowau yang pada saat itu masi hutan belantara, di depan gang terdapat sebuah makam yang lumayan rimbun dan terkesan seram, dan ketika masuk gang pun disambut pohon pete yang disampingnya adalah kebun pisang yang terkenal angker. Didalam satu gang itu hanya terdapat 5 rumah saja yang letaknya pun agak berjauhan, yang sekelilingnya masih dtumbuhi banyak pohon gayam yang menjulang tinggi berkisar 20-25 meteran, juga pohon-pohon bambu yang tak terawat ato masyarakat disitu menyebutnya barongan. Bukan hanya itu, disekitar situ juga masi terdapat rawa-rawa yang tentu saja masi banyak hewan-hewan liar disitu. Bahkan warga disekitar situ pun jarang ada yang berani bermain di daerah itu. Tapi disitulah kedua pasangan itu membesarkan ke5 anaknya, jarak antar kelima anak-anaknya pun tak seberap jauh, anak pertama dan kedua hanya beda setaon, anak kedua dan ketiga tiga taon, kemudian sampe anak kelima hanya berjarak setaon-setaon. Sebenernya setelah anak kedua, sang ibu sudah melakuakan program KB tapi kehendak Allah sapa yang tau, makanya jarak antar anak kedua dan ketiga agak jauh dikit. Bisa dibayangkan, seorang ibu merawat kelima anaknya yang jaraknya gak terlalu jauh. Jaman sekarang ajah, punya anak satu, repotnya gak ketulungan, mengeluh ini itu lah. Tapi justru disitulah hebatnya sang ibu ini, dengan penuh kesabaran ia merawat kelima anaknya, walopun ia juga harus bekerja. Yah, beliau adalah orang yang sangat sabar, dimana ia harus mengahadapi perangai sang suami yang sangat keras dalam mendidik anak sekaligus ia harus merawat kelima anaknya dirumah mungilnya. Yah sang suami ato sang ayah sangatlah keras dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya terutama dalam hal belajar dan dalam hal ibadah. Anak-anaknya dibiasakan bangun pagi untuk sholat subuh, sapa yang gak mau bangun maka sang ayah pun akan menyiramnya dengan air. Bahkan semenjak kecil pun kami sudah dibiasakan untuk melakukan Qiyamul lail ato solat Thajud. Ketika sang anak tidak mau solat atopun belajar maka sang ayah pun akan memukulnya, ato ketika anak melakukan kesalahan sang ayah akan menghukum dengan mengikat sang anak dipohon yang ada dihutan. Begitulah sang ayah mendidik anak-anaknya. Putri sulungnya adalah putri yang cantik, akan tetapi dia tumbuh sebagai anak yang tomboy. Meskipun ia seorang gadis tapi ia memiliki hoby yang unik yang tak dimiliki oleh gadis-gadis seumuranya pada umumnya. Ia memeliki hoby seperti layaknya anak lelaki, ia lebih suka maen kelereng, maen layangan, beradu keong, beternak bebek, bahkan bertukang dan membuat kandang bebeknya sendri, wow...bener-bner gadis yang super. Ia adalah pemimpin bagi adik-adiknya dan sumber inspirasi bagi adik-adiknya. Tapi ada salah seorang dari adik-adiknya yang tak pernah mengikuti sang kakak, yaitu sang anak kedua. ia lebih memilih dirumah, bermain boneka dan semisalnya daripada mengikuti sang kakak. Sang kakak pun bahkan sering mengancamnya, jangan sampe ayah dan ibunya mengetahui ulah-ulah yang ditimbulkan sang kakak. Bukan hanya itu kawan, ia bahkan juga berkelahi dengan anak-anak lelaki sebayanya tanpa rasa takut, bahkan anak-anak lelaki pun sering dikalahkanya. Sedangkan ketiga anaknya yang terkahir pun juga sering berulah, karna umur mereka hanya terpaut setaon jadi mereka merasa sepantaran dan sering bermain bersama. Kita liat ulah mereka bertiga kawan, mereka bahkan sering membikin tenda di dalam rumah, dengan mengunakan sprei dan selendang dan juga tali mereka pun membikin tenda, bkn hnya itu mereka pergunakan semua yang ada drumah dan dmasukan kedalam tenda bikinan mereka, ckckckck....kali ini rumanya bener-bener tampak seperti kapal pecah kawan. Mereka pernah bertiga pernah dihukum dikunci di dalam kamar, tapi apa yang terjadi mereka berhasil kabur dengan melewati jendela dengan kaca naco, mereka pecahkan salah satu kacanya dan kabur kemudian bermain. Mereka sering bermain dsawah, mencari belut ato burung, ato bermain dirawa dengan memakai getek ato sampan bikinan mereka sendiri yang terbuat dari bambu. Bahkan si bungsu pun pernah memukulkan pisau ke anak no empat ketika bermain dan berebut pisau yang menggegerkan seisi rumah. Sungguh luar biasa kenakalan dan kreativitas mereka. Sang ibu pun tetep sabar merawat dan membesarkan mereka berlima. Sang Ayah mempunyai obsesi yang besar terhadap anak-anaknya, yaitu ia ingin menjadikan anak-anaknya lulus smua sebagai sarjana agar tak seperti ia yang hanya lulusan SD dan hanya menjadi sopir saja. Ia sangat berambisi dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi walopun ia hanya seorang sopir. Sebenernya sang ayah adalah orang yang cerdas dan pandai, ia bisa melakukan apa saja.Mulai bertukang, bahkan menjadi mekanik pun ia bisa dan mampu. Dan bakat-bakat yang luar biasa itu menurun pada anak-anaknya, terutama putri sulungnya dan anak bungsunya yang memiliki banyak bakat. Putri sulungnya yang cantik pandai melukis berolahraga terutama beladiri, ia sering mendapat medali dalam kejuaraan loh, dan bertukang, juga pada anak bungsunya yang pandai dalam hal seni dan olah raga, ia pernah juara band antar sma. ia juga pandai menggambar. Sedangkan anaknya yang kedua sering berprestasi dalam bidang pelajaran sekolah, begetu juga anaknya yang ketiga, bahkan ia masuk perguruan tinggi dengan PMDK prestasi dan selama kuliah tak pernah membayar sepeser pun karna dibiayai bea siswa. Kurasa hanya anaknya yang keempat saja yang tak pernah berprestasi, hihihi.....Beban yang berat dirasakan oleh kedua pasangan ini, ketika memasukan sekolah anak-anaknya selalu bareng, anak pertama dengan anak terakhir sedang anak kedua dengan anak ketiga. Karna jarak antara anak pertama dan si bungsu adalah 6taon, dan anak kedua dan ketiga adalah 3taon. So ketiga si sulung masuk smp, ia juga harus menyekolahkan si bungsu masuk Sd, dan ketika si anak kedua masuk sma, maka si anak ketiga juga masuk smp, juga ketika si sulung masuk perguruan tinggi si bungsu masuk smp...hadeeww, bisa dibayangkan gimana susahnya kedua pasangan ini. Apalagi ketika itu sang Ayah pun mengalami PHK besar-besaran ketika terjadi krisis taon 1998, perekonomian mereka jadi semakin terpuruk. Jualan permen, jualan sandal, jadi makelar motor, sampe buka toko dan mebel pun pernah dijalani. TApi itu semua gak berhasil dan tak dapat menopang ekonomi keluarga dengan 5anakanya yang mulai tumbuh dewasa dan memerlukan biaya yang cukup besar untuk sekolah mereka. Tapi ia tak patah semngat demi ambisi dan cita-citanya untuk meyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi tak peduli bagaimanapun caranya. sang Ibu pun tetep sabar dan mendampingi sang ayah ketika keadaan labil. Hutang demi hutang pun harus ditempuh. Dan kini semua cita-citanya pun terpenuhi sudah, Putri sulungnya menjadi lulusan sarjana sastra dan bekerja sebgai guru disekolah terkenal dikotanya, anak keduanya menjadi sarjana teknik sipil, sedang anak ketiganya lulusan statistik. Sedangkan anak keempat dan kelima, keduanya lulusan diploma, putra bungsunya pun sekarang menjadi abdi negara sebgai PNS diluar pulau jawa. Dan anak keempatnya ini yang bekerja tapi masi tidak jelas juga, hihihihi....kini harapan kedua pasangan itu telah terpenuhi dan terwujud, tinggal satu hrapan lagi bagi mereka berdua, sang ibu pernah berbisik pada anak keempatnya: "Nak, aku dan ayahmu pengen naek haji bareng". Smoga harapan dan cita-cita mereka ini bisa juga terpenuhi. Aamiin.

Dedicated to Mom n Dad, I love u
.we're proud of you.. Forgive us coz we don't yet make you happy.




3 komentar:

  1. Tadinya aku ingin membuatkan puisi tuk ayah dan ibu, tapi maap karna anakmu ini bukan pujangga so aku hnya bisa menuliskan ini. i love u

    BalasHapus
  2. keluarga yang bahagia ....
    salam kenal mas ....

    BalasHapus