Minggu, 22 Mei 2011

Ketika Tak Ada Lagi Rasa Nyaman

Rrrrrrhhhhh...Rrrrrrrhhhhh....sebuah sms masuk ke hapeku, ya aku slalu menggunakan silent mode biar gak terlalu menganggu, " Lg sebel de udin :-( " . Wah, kenapa neh??jangan-jangan gara aku lagi, bisa berabe neh. Lalu aku pun membalas smsnya "sebel napa ka??sebel ma gw??"."sm kerjaan, gw ngerasa g nyaman ma kerjaan gw, walopn lbh parah lo x ya??tp ntar nganggur pie??". Untunglah dia bukan sebel karenaku, aku pun membalas lagi sms kawanku yang kupanggil kaka itu. "gak nyaman ma kerjaany pa ma suasana kerjany ka??"."dua2ny..sbnrny kerjaany enk2 az tp klo udh event situasi d'lapny bkn gk nyaman...klo dr org2ny, gk suka ma kemunafikany..g jelaz deuh, hahaha...jd curcol gw :-p *muaph nyakz"."org2ny penjilat kek pus meong meong yak??ato kek bekicot yg aer liuarny kmn2??mending kita usaha ndiri aja ka"

Sabtu, 21 Mei 2011

Tips menghilangkan Kejenuhan dan Kesepian

Well, Kawan tiap orang pasti mempunyai titik jenuh, so semua juga pasti pernah mengalami kejenuhan. Nah kale neh kupunya tips neh wat kalean yang merasa jenuh atopun merasa lagi kesepian. Tiap orang punya caranya sendiri-sendiri wat ngusir kejenuhan, dan ini adalah versiku berdasarkan pengalamanku tinggal dikebun sawit. Disini kawan, aku jarang sekali berinteraksi dengan orang laen, mungkin sehari bisa cuma sekitar 2jam ato mungkin bisa kurang dari itu. Kata orang itu sudah menjadi resiko pekerjaan. Ada beberapa faktor interaksiku dengan orang laen cuma bentar banget. Yang pertama, aku tinggal dengan manajerku dirumahnya, yang dia sendiri sangat mobile sehingga sangat jaranglah ku bisa ngobrol ato berinteraksi dengan beliau. Bahkan malah yang ada ku sering ditinggal sendirian sebagai penjaga rumah. Yang kedua, aku sebagai supervisor lapangan memiliki jobdes mengawasi dan menunggu. Yah ketika mengawasi memang berinteraksi dengan para tukang dan pekerja proyek lainnya, akan tetapi itu pun juga tidak memungkinkan berinteraksi dalam waktu lama karna mereka pun sibuk bekerja.

Its name is HITLER


 Pasca Lebaran taon lalu aku memutuskan untuk pindah dari kontrakan Gang Kancil, kontrakan pak haji buang. Padal lumayan krasan tinggal disana, uda serasa keluarga sendiri ama penghuni kontrakan (laen kale deh cerita tentang penghuni  kontrakan). kebetulan waktu itu  juga ada temen yang mu pindah kosan juga, karna ia harus tinggal bersama istrinya. Setelah kusurvey dan ternyata cocok maka kuputuskan untuk langsung kos disitu, yang terletak di daerah rawabambu pasar minggu. Tepat setelah lebaran aku sudah langsung tinggal di kosan yang bernama "wisma barokah" karna emang sebelum lebaran, sudah kupindahi semua barang-barangku di tempat baruku. Sebagian penghuni adalah orang-orang aceh perantauan, dan sebagian yang laen adalah teman kerjaku. Dan ada penghuni laen lagi ternyata yang menarik perhatianku yaitu seekor kucing yang berwarna putih dengan sedikit corak. Ia bener lucu menurutku, aku tak tau itu kucing siapa, tapi yang jelas ia sering sekali maen ke wisma barokah ini. Dan tempat yang sering ia datangi adalah kamar kosan teman sebelahku.Kebetulan kawanku yang satu ini adalah termasuk penyayang hewan terutama kucing,

Jumat, 20 Mei 2011

DIBALIK WARNA BIRU

Yah seperti yang kita tau setiap orang biasanya warna favorite, warna kesukaan, warna kegemaran ato apaun lah namanya. Nah begetu pula denganku juga memuliki warna yang kusukai, yups seperti judulnya dialah warna BIRU. menurutku warna biru sangatlah menarik, ia seolah memancarkan ketenangan, kedamaian, kesejukan. Bahkan banyak sekali yang memberikan makna tentang sebuah warna, dan setiap sumber memiliki versi yang berbeda tetapi hampir sama ato bisa dibilang semakna lah. Malah ada yang menghubungkan warna dengan tanggal lahir seperti yang ada disini . Ada pula yang membagi warna dengan 3 kategori, yaitu sejuk, hangat dan netral. lebih jelasnya bisa dibaca neh. NAh mungkin itu hanya lah beberapa versi tentang makna dari sebuah warna. Untuk mendapatkan banyak versi tentang warna-warna mungkin kalian bisa googling. Tapi disini saia juga punya versi tersendiri dari warna kesukaan saia ini.

Kamis, 19 Mei 2011

Sebuah Cerita

Diawali disebuah pinggiran kota yang terkenal dengan makanan khasnya rujak cingur, seorang putri sulung dari  enam bersodara putri seorang veteran pejuang kemerdekaan yang kemudian menjadi seorang penjual bakso menikah dengan seorang sopir. Berlangsunglah sebuah pernikahan sederhana disebuah rumah dilembah gunung bajul (buaya) yang terkenal akan produksi gentengnya. Kemudian dari pasangan tersebut lahirlah 5 orang anak, 3 perempuan yang cantik-cantik dan 2 orang laki-laki yang ganteng-ganteng. Pasangan ini kemudian tinggal disebuah kampung dipinggiran kota, sebenarnya daerah itu adalah daerah yang rame sejak jaman kolonial belanda dan jaman kemerdekaan, masi banyak dijumpai bangunan2 belanda di daerah itu terutama diperkampungan orang-orang keturunan arab, hanya saja kedua pasangan itu memilih tempat yang masi agak sepi, yaitu di desa simowau yang pada saat itu masi hutan belantara, di depan gang terdapat sebuah makam yang lumayan rimbun dan terkesan seram, dan ketika masuk gang pun disambut pohon pete yang disampingnya adalah kebun pisang yang terkenal angker. Didalam satu gang itu hanya terdapat 5 rumah saja yang letaknya pun agak berjauhan, yang sekelilingnya masih dtumbuhi banyak pohon gayam yang menjulang tinggi berkisar 20-25 meteran, juga pohon-pohon bambu yang tak terawat ato masyarakat disitu menyebutnya barongan. Bukan hanya itu, disekitar situ juga masi terdapat rawa-rawa yang tentu saja masi banyak hewan-hewan liar disitu. Bahkan warga disekitar situ pun jarang ada yang berani bermain di daerah itu. Tapi disitulah kedua pasangan itu membesarkan ke5 anaknya, jarak antar kelima anak-anaknya pun tak seberap jauh, anak pertama dan kedua hanya beda setaon, anak kedua dan ketiga tiga taon, kemudian sampe anak kelima hanya berjarak setaon-setaon. Sebenernya setelah anak kedua, sang ibu sudah melakuakan program KB tapi kehendak Allah sapa yang tau, makanya jarak antar anak kedua dan ketiga agak jauh dikit. Bisa dibayangkan, seorang ibu merawat kelima anaknya yang jaraknya gak terlalu jauh. Jaman sekarang ajah, punya anak satu, repotnya gak ketulungan, mengeluh ini itu lah. Tapi justru disitulah hebatnya sang ibu ini, dengan penuh kesabaran ia merawat kelima anaknya, walopun ia juga harus bekerja. Yah, beliau adalah orang yang sangat sabar, dimana ia harus mengahadapi perangai sang suami yang sangat keras dalam mendidik anak sekaligus ia harus merawat kelima anaknya dirumah mungilnya. Yah sang suami ato sang ayah sangatlah keras dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya terutama dalam hal belajar dan dalam hal ibadah. Anak-anaknya dibiasakan bangun pagi untuk sholat subuh, sapa yang gak mau bangun maka sang ayah pun akan menyiramnya dengan air. Bahkan semenjak kecil pun kami sudah dibiasakan untuk melakukan Qiyamul lail ato solat Thajud. Ketika sang anak tidak mau solat atopun belajar maka sang ayah pun akan memukulnya, ato ketika anak melakukan kesalahan sang ayah akan menghukum dengan mengikat sang anak dipohon yang ada dihutan. Begitulah sang ayah mendidik anak-anaknya. Putri sulungnya adalah putri yang cantik, akan tetapi dia tumbuh sebagai anak yang tomboy. Meskipun ia seorang gadis tapi ia memiliki hoby yang unik yang tak dimiliki oleh gadis-gadis seumuranya pada umumnya. Ia memeliki hoby seperti layaknya anak lelaki, ia lebih suka maen kelereng, maen layangan, beradu keong, beternak bebek, bahkan bertukang dan membuat kandang bebeknya sendri, wow...bener-bner gadis yang super. Ia adalah pemimpin bagi adik-adiknya dan sumber inspirasi bagi adik-adiknya. Tapi ada salah seorang dari adik-adiknya yang tak pernah mengikuti sang kakak, yaitu sang anak kedua. ia lebih memilih dirumah, bermain boneka dan semisalnya daripada mengikuti sang kakak. Sang kakak pun bahkan sering mengancamnya, jangan sampe ayah dan ibunya mengetahui ulah-ulah yang ditimbulkan sang kakak. Bukan hanya itu kawan, ia bahkan juga berkelahi dengan anak-anak lelaki sebayanya tanpa rasa takut, bahkan anak-anak lelaki pun sering dikalahkanya. Sedangkan ketiga anaknya yang terkahir pun juga sering berulah, karna umur mereka hanya terpaut setaon jadi mereka merasa sepantaran dan sering bermain bersama. Kita liat ulah mereka bertiga kawan, mereka bahkan sering membikin tenda di dalam rumah, dengan mengunakan sprei dan selendang dan juga tali mereka pun membikin tenda, bkn hnya itu mereka pergunakan semua yang ada drumah dan dmasukan kedalam tenda bikinan mereka, ckckckck....kali ini rumanya bener-bener tampak seperti kapal pecah kawan. Mereka pernah bertiga pernah dihukum dikunci di dalam kamar, tapi apa yang terjadi mereka berhasil kabur dengan melewati jendela dengan kaca naco, mereka pecahkan salah satu kacanya dan kabur kemudian bermain. Mereka sering bermain dsawah, mencari belut ato burung, ato bermain dirawa dengan memakai getek ato sampan bikinan mereka sendiri yang terbuat dari bambu. Bahkan si bungsu pun pernah memukulkan pisau ke anak no empat ketika bermain dan berebut pisau yang menggegerkan seisi rumah. Sungguh luar biasa kenakalan dan kreativitas mereka. Sang ibu pun tetep sabar merawat dan membesarkan mereka berlima. Sang Ayah mempunyai obsesi yang besar terhadap anak-anaknya, yaitu ia ingin menjadikan anak-anaknya lulus smua sebagai sarjana agar tak seperti ia yang hanya lulusan SD dan hanya menjadi sopir saja. Ia sangat berambisi dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi walopun ia hanya seorang sopir. Sebenernya sang ayah adalah orang yang cerdas dan pandai, ia bisa melakukan apa saja.Mulai bertukang, bahkan menjadi mekanik pun ia bisa dan mampu. Dan bakat-bakat yang luar biasa itu menurun pada anak-anaknya, terutama putri sulungnya dan anak bungsunya yang memiliki banyak bakat. Putri sulungnya yang cantik pandai melukis berolahraga terutama beladiri, ia sering mendapat medali dalam kejuaraan loh, dan bertukang, juga pada anak bungsunya yang pandai dalam hal seni dan olah raga, ia pernah juara band antar sma. ia juga pandai menggambar. Sedangkan anaknya yang kedua sering berprestasi dalam bidang pelajaran sekolah, begetu juga anaknya yang ketiga, bahkan ia masuk perguruan tinggi dengan PMDK prestasi dan selama kuliah tak pernah membayar sepeser pun karna dibiayai bea siswa. Kurasa hanya anaknya yang keempat saja yang tak pernah berprestasi, hihihi.....Beban yang berat dirasakan oleh kedua pasangan ini, ketika memasukan sekolah anak-anaknya selalu bareng, anak pertama dengan anak terakhir sedang anak kedua dengan anak ketiga. Karna jarak antara anak pertama dan si bungsu adalah 6taon, dan anak kedua dan ketiga adalah 3taon. So ketiga si sulung masuk smp, ia juga harus menyekolahkan si bungsu masuk Sd, dan ketika si anak kedua masuk sma, maka si anak ketiga juga masuk smp, juga ketika si sulung masuk perguruan tinggi si bungsu masuk smp...hadeeww, bisa dibayangkan gimana susahnya kedua pasangan ini. Apalagi ketika itu sang Ayah pun mengalami PHK besar-besaran ketika terjadi krisis taon 1998, perekonomian mereka jadi semakin terpuruk. Jualan permen, jualan sandal, jadi makelar motor, sampe buka toko dan mebel pun pernah dijalani. TApi itu semua gak berhasil dan tak dapat menopang ekonomi keluarga dengan 5anakanya yang mulai tumbuh dewasa dan memerlukan biaya yang cukup besar untuk sekolah mereka. Tapi ia tak patah semngat demi ambisi dan cita-citanya untuk meyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi tak peduli bagaimanapun caranya. sang Ibu pun tetep sabar dan mendampingi sang ayah ketika keadaan labil. Hutang demi hutang pun harus ditempuh. Dan kini semua cita-citanya pun terpenuhi sudah, Putri sulungnya menjadi lulusan sarjana sastra dan bekerja sebgai guru disekolah terkenal dikotanya, anak keduanya menjadi sarjana teknik sipil, sedang anak ketiganya lulusan statistik. Sedangkan anak keempat dan kelima, keduanya lulusan diploma, putra bungsunya pun sekarang menjadi abdi negara sebgai PNS diluar pulau jawa. Dan anak keempatnya ini yang bekerja tapi masi tidak jelas juga, hihihihi....kini harapan kedua pasangan itu telah terpenuhi dan terwujud, tinggal satu hrapan lagi bagi mereka berdua, sang ibu pernah berbisik pada anak keempatnya: "Nak, aku dan ayahmu pengen naek haji bareng". Smoga harapan dan cita-cita mereka ini bisa juga terpenuhi. Aamiin.

Dedicated to Mom n Dad, I love u
.we're proud of you.. Forgive us coz we don't yet make you happy.




Rabu, 11 Mei 2011

BE AN ENTREPRENEUR

Entrepreneur, hmmm rasa-rasanya itu adalah kata yang cukup keren menurut saya pribadi. Dari dulu saya memang selalu ingin membangun usaha, banyak sekali macam-macam usaha dikepala ini, tapi selalu saja ada hal yang menjadi kendala, pertama adalah modal, yang kedua takut akan gagal. Kedua hal ini lah yang juga sering menjadi kendala kebanyakan orang, akhirnya yang terjadi kita juga takut memulai usaha so menjadi entrepreneur pun hanya sebatas menjadi impian belaka. Tapi kini sudah kubulatkan tekadku untuk segera memulai berbisnis, mumpung masi ada kesempatan. Mungkin kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya so apapun yang terjadi dengan "bondo nekat" aka bonek akan segera kujalani dan kukerjakan semua tuk meraih cita-cita menjadi seorang Entrepreneur. Uhuy kini saatnya bangkit menuju kesuksesan, kalo kata buku al chemis(bnr pa gk y nulisny??)kalo kita mengingikan sesuatu maka alam semesta akan mendukungmu(hadew kekny salah neh kata2nya, lupa euy). Kali ini saya mencoba akan merambah bisnis kuliner yang memang udah menjadi cita-citaku yang terpendam.InsyaAllah kota bogor akan menjadi pilihanku sebagai lokasi memulai usahaku nanti. Ini akan menjadi awal dan perintis diriku dalam merambah dunia usaha, so harus bener-bener diseriusin coz dalam hal modal juga gak sedikit yang bakal dikeluarkan. Dalam hal ini akan dibutuhkan konsep dan strategi yang matang sebelum bener-bener jalan. So lets get your success. :)
*ini aku ngomong apaan sey??gak jelas blas, hadeeewwww.....

Senin, 09 Mei 2011

SAMURAI DI KEBUN SAWIT

Maap neh, dari judulnya mungkin kelihatan agak lebay dikit, hehehe....Sebenernya bukan dalam makna yang sesungguhnya, melaikan hanya sebuah bentuk analaogi doank. Ya begitulah kira-kira penggambaranku tentang orang-orang yang bekerja dikebun sawit tempatku bekerja sekarang. Ada sebuah alasan kenapa aku menyebutnya seperti itu. Paling tidak sistem dan cara pandang hampir mirip walopun hanya sedikit. Yang menarik disini, aku melihat mereka bekerja secara terkelompok-kelompok, kalo saia bole bilang neh, saia menganggap jika pada jaman samurai dulu ada yang disebut damyo ato tuan tanah ato penguasa kastil ato yang dipertuankan semacam  penguasa lokal lah. Di jaman samurai, seorang samurai biasanya mengabdi pada satu tuan kecuali ronin, ronin adalah seorang samurai bayaran yang tak punya tuan. Disini pun aku melihatnya demikian dengan para pekerja ato buruh-buruh kebun itu. Mereka mempunyai pimpinan-pimpinan yang mereka pertuankan, dan masing-masing setia pada pemimpinnya itu hanya saja kesetian itu ada yang murni dan ada pulak yang dengan maksud tertentu. Yang paling berkuasa adalah sang manajer kebun, walopun ada sang direktur akan tetapi direktur jarang sekali turun lapangan. So pimpinan tertingginya dipegang oleh sang manajer dalam hal ini sang manajer aku analogikan sebagai damyo tertinggi dibawah kaisar, karna sang kaisar adalah sang direktur. Dengan demikian sang manajer adalah sang Shogun. Dibawah sang manajer ada para asisten, ada asisten kebun, ada asisten mekanik, dan asisten2 laen yang aku sendiri juga tak begetu tau. Nah disitulah  asisten tersebut perperan sebagai para Damyo, Aku sendiri sebenarnya juga memiliki posisi sebagai asisten so bisa dbilang aku juga seorang damyo, hanya saja sebagai damyo yang tak punya pengikut ato samurai. Sang asisten kebun ini lah menurutku damyo yang paling berpengaruh, dia memiliki banyak sekali samurai, dan bertingkat-tingkat. Samurai yang paling tinggi tingkatanya adalah para mandor, mulai dari mandor satu, kemudian mandor lagi, ketua kelompok, krani, dan buruh tani. Sedangkan sang asisten mekanik sendiri memiliki anggota samurai lebih sedikit, hanya beberapa mekanik, beberapa operator alat berat, dan beberapa sopir. Akan tetapi sang Damyo asisten mekanik para samurainya lebih loyal dan setia walopun berjumlah sedikit, sedangkan sang Damyo asisten kebun, dia memang memiliki jumlah samurai yang banyak tetapi jarang sekali yang loyal padanya, kesetian para samurai pada damyo asisten kebun hanya sebatas kepentingan semata. Walopun tidak ada yang pernah berani menolak perintah dari sang damyo asisten kebun, tetapi mereka hampir sebagian tidaak loyal padanya, bahkan banyak yang membicarakannya dibelakang, dan menyebut-nyebut kejelekan damyo asisten kebun tersebut. Menurutku itu juga disebabkan karna sikap sang damyo sendiri yang menurutku kurang berwibawa sebagai seorang pemimpin. Dia bahkan sering sekali meminta rokok pada para samurainya, meminjam motor para samurainya sedang motor dia sendiri didiamkan sajah dirumahnya. Bahkan para samurainya sering mengeluh tentang sikap damyo ini. Walo banyak para samurai yang tak loyal padanya, tapi aku melihat masi ada beberapa samurai yang tetep loyal padanya. Tapi itu semua bukan tanpa alasan, meskipun damyo asisten kebun memiliki banyak samurai yang tak loyal, akan tetapi ia lebih dipercaya oleh sang shogun alias sang manajer daripada sang damyo asisten mekanik. kira2 itulah yang menyebabkan beberapa samurai masi tetep loyal pada sang damyo asisten kebun. Disisi laen sang damyo asisten kebun memang memiliki kemampuan dalam bernegosiasi sedangkan damyo asisten mekanik dia malah sering berseberangan pendapat dengan banyak orang. Bahkan kedua Damyo itu juga sering berebut dukungan dariku sang damyo tanpa samurai yang cenderung netral, tapi keduanya tau kalo aku sendiri tinggal bersama sang shogun so itu juga baek bagi mereka jika mereka bisa mendapatkan dukuangan dariku. Bahkan bukan hanya para Damyo saja tapi juga para samurainya yang notabene adalah para pengikut para damyo. Sungguh aku melihat banyak permaianan disini yang cukup menarik untuk diperhatikan, akan tetapi ini bukan duniaku, aku tak bisa masuk dalam permainan ini. Aku hanyalah seorang damyo tanpa pengikut, damyo tanpa samurai.

Minggu, 08 Mei 2011

LIFE IS ADVENTURE

Mungkin emang bener kalo ada yang bilang bahwa "hidup adalah petualangan". Petualangan demi petualangan telah kulalui, mengenal banyak orang dan karakter, banyak pengalaman, banyak pelajaran hidup, dan lain-lain. Bagiku petualangan hidup adalah pengalaman yang amat berharga, banyak ilmu yang aku dapatkan, baik itu dari alam, kondisi sosial, kehidupan seseorang, cara hidup, cara berjuang, bertahan hidup dan sebagainya. Aku pun belajar banyak hal dari teman-temanku, sahabat-sahabatku dan orang di sekitarku. Aku kagum pada salah seorang sobatku yang bertubuh tinggi jangkung sedikit kurus yang sangat taat dalam menjalankan agama tapi juga masi bisa sosialisasi ama temen-temen, padal sering kujumpai orang-orang yang taat seperti kawanku itu cenderung eksklusif dalam sosialisasi dengan masyarakat, bener-bener salut ama temenku yang satu ini. Dan salah seorang temenku yang laen pun juga kukagumi, gaya hidupnya yang apa adanya, mandiri, tak bergantung pada orang laen, punya pendirian yang tegas dan masi banyak hal yang kukagumi darinya. Aku juga belajar banyak hal darinya, dia adalah tetangga kosku dulu. Kini kuberada di daerah yang jauh dari mereka, disini tempat petualangan baruku. Sebenernya disini aku juga belajar banyak hal, yang jelas dimana pun kita berada, disitu juga kita belajar sesuatu yang baru. Hanya saja disini kumerasa bukan tempatku disini, entahlah tapi yang jelas ini petualanganku dikebon sawit di pandeglang yang singkat ini serasa begetu lama bagiku. Tiap pagi kuberangkat bekerja k lokasi proyek yang letaknya sekitar 10km dengan jalan berbatu yang kalo hujan berubah jadi jalan berbatu dan berlumpur. Kebun sawit tempatku bekerja masi berumur 5tahun, jadi pohony belom begetu tinggi masi berkisar sekitar 2-3meter saja tingginya. Dan lokasi proyek rumah karyawan yang aku kerjakan terletek diatas bukit dengan hamparan padang rumput yang luas yang bila siang tiba sangatlah terasa panas dan menyengat, tapi bila hujan turun maka hamparan rumput itu berubah jadi kubangan lumpur yang sangat lengket, hingga susah berjalan dan bermotor karna licin. Disitu juga merupakan tempat pembibitan pohon sawit, tiap hari kulihat buruh-buruh tani bekerja seharian, baek itu kondisi panas maupun hujan, mereka tetap bekerja seperti biasa. Sebenernya pekerjaanku adalah yang paling mudah dan sederhana, hanya mengawasi pekerjaan dan menyesuaikan apakah yang dkerjakan sesuai apa tidak, kemudian bikin laporan. Bagi sebagian orang mungkin berfikir, itu kan sangat gampang??ya mungkin saja tapi juga gak segampang itu. Terkadang kondisi dilapangan perlu penyesuaian, dan tidak selalu mengikuti gambar bestek. Ya gambar emang sebagai acuan, tapi dilapangan selalu ada penyesuaian, kita dituntut untuk bisa cepat dalam mengambil keputusan, dan disitulah sebenernya letak serunya. Disitu aku hanya ditemani para tukang dan kuli bangunan dan juga anjing-anjing kampung buduk yang selalu ada dsekitar kami. Lokasinya lumayan jauh dari perkampungan so kalo mu solat juga susah, untuk solat pun aku harus mengambil air dikubangan untuk berwudhu, entahlah mungkin bekas diminum anjing ato  apalah tapi hanya itulah air yang ada. Tiap orang yang bekerja dikebun biasanya membawa bekal dari rumah buat makan siang, tapi berbeda denganku??aku tak bisa bawa bekal, pagi hari hanya ada orang jual bubur ayam ato ketoprak, warung nasi belom buka, so awal-awal ku berada disana pun tak makan siang walou terasa lemas karna terik matahari yang menyengat. Tapi kemudian setelah kenal para tukang dan kuli bangunan mereka pun mengajaku makan siang bareng dengan mereka walopun dengan menu ala kadarny, terkadang hanya nasi dengan tempe dan kecap plus kerupuk, ato nasi dengan sayur duank tanpa lauk, ato nasi dengan telor, bahkan aku pernah melihat mereka makan nasi dengen micin duank, hadeewww....tapi alhamdulillah aku bersyukur karna masi ada yang bisa kumakan dan mereka mau berbagi denganku. Tapi kini ku sudah tak sanggup lagi menjalaninya. Pernah suatu ketika, kuingin berangkat jumatan. karna letaknya jauh akhirnya kuputuskan naek motor honda win purba yang uda parah banget kondisinya, kemudian kuberangkat tapi baru jalan motorku sudah mati masuk kubangan lumpur, kemudian kuputuskan kubiarkan motorny dkebun dan aku memilih untuk berjalan asal bisa jumatan, tapi dtengah jalan hujan turun dengan deras dan alhasil kuberjalan sejauh 10km tanpa hasil dan tak jadi mengikuti jumatan. Kurasa aku pun harus segera menyudahi petualanganku di kebun sawit ini, banyak faktor yang membuatku memutuskan hal ini, salah satunya, disini aku susah beribadah dengan nyaman, kemudian suasana kerja yang kurang mendukung, sering kulihat orang bersaing kedudukan, menjilat sana sini, saling menjatuhkan dan laennya. Pokokny bener-bener gak sesuai dengan hati nuraniku. Kini kuputuskan kembali ke batavia dan memulai kembali petualangan baruku. Smoga ini adalah pilihan yang terbaek.:)